WASHINGTON - Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan bahwa ekonomi AS tidak akan mengarah ke resesi. Tetapi, pertumbuhan ekonomi AS akan benar-benar melambat dan harga bensin tidak mungkin turun dalam waktu dekat.
"Saya tidak berpikir kita (akan) mengalami resesi. Belanja konsumen sangat kuat. Belanja investasi solid," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (10/6/2022).
"Saya tahu orang-orang sangat kesal dan memang benar begitu tentang inflasi, tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa resesi sedang terjadi," sambungnya.
Baca Juga:Â Atasi Lonjakan Inflasi, AS Segera Cabut Beberapa Tarif Produk China
Yellen mengakui bahwa salah dalam memprediksi inflasi akan bersifat sementara. Dia mengatakan bahwa tidak akan mengubah keputusan kebijakan AS jika dia bisa kembali ke masa lalu.
"Saya tidak akan melakukannya secara berbeda," kata Yellen, mengatakan bahwa American Rescue Plan senilai 1,9 triliun dolar AS yang ditandatangani Presiden Joe Biden diperlukan untuk mencegah satu generasi orang Amerika menderita tingkat pengangguran yang tinggi.
"Hal-hal yang tidak terduga selalu bisa terjadi. Dunia sangat tidak pasti," katanya.
Baca Juga:Â Pabrik Pesawat Rusia Masuk Daftar Hitam Perdagangan AS
Memerangi inflasi adalah prioritas utama Presiden Joe Biden, kata Yellen, seraya menambahkan bahwa dia tidak memperkirakan harga bensin, yang baru saja mencapai 5 dolar AS per galon, akan turun dalam waktu dekat.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News