Mengingat hal itu, pedagang turut mengurangi pembelian di pasar induk. Biasanya dalam sehari membeli 10 kg untuk masing-masing jenis cabai, kini hanya 5kg.
"Supaya cepat habis dan nggak ke simpan di karung. Karena mudah busuk," jelasnya.
Mengenai omzet, Yoyo mengaku menurun drastis lantaran sedikitnya konsumen yang membeli.
Tak hanya Yoyo, pedagang daging sapi bernama Oci juga mengungkapkan hal yang serupa. Dagangannya sepi pembeli karena tingginya harga daging sapi saat ini.
"Sepi pembelinya. Karena daging sapi mahal. Sembako-sembako lainnya kn juga mahal. Kalau sembako mahal, pembeli jadi sedikit yang beli daging sapi," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia.
Oci menyebut, harga daging sapi yang ia jual sudah tembus Rp160 ribu/kg, sebelumnya dibanderol Rp130 ribu/kg. Oleh karena itu, omzet yang didapat tidak seperti saat harga daging sapi stabil.
"Turun banget omzet saya," imbuhnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)