Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Kurban Nabi Ibrahim AS, Sri Mulyani: Kita Belajar Soal Integritas

Michelle Natalia , Jurnalis-Selasa, 12 Juli 2022 |14:25 WIB
Kisah Kurban Nabi Ibrahim AS, Sri Mulyani: Kita Belajar Soal Integritas
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perjuangan bahwa Indonesia dan dunia melawan pandemi Covid-19.

Bahkan, sambung dia, ada kecenderungan kenaikan kasus per hari ini dengan adanya varian baru.

"Di lingkungan Kementerian Keuangan, semangat untuk melaksanakan qurban meningkat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini patut kita syukuri," ujar Sri dalam acara Peringatan Hari Raya Idul Adha 1443 H dan Penyembelihan Hewan Qurban secara virtual, Selasa (12/7/2022).

Bahkan, sambung dia, ini juga menggambarkan semangat jajaran Kemenkeu untuk melaksanakan ibadah dan juga keinginan untuk berbagi. Dia mengaku bahwa dirinya merasa senang mendapatkan laporan jumlah binatang qurban dan juga partisipan yang mengikuti untuk menyumbang qurban.

"Saya juga senang karena di penyelenggaraan tahun ini, kita mengirimkan (hasil qurban) ke tempat-tempat dan daerah yang lebih membutuhkan. Ini menggambarkan semangat kolaborasi dan kepedulian dari seluruh jajaran Kemenkeu," ungkap Sri.

Dia mengatakan, sinergi, kolaborasi, dan kepedulian adalah sebuah sikap dan inti nilai-nilai di Kemenkeu yang ingin dipupuk terus dan diperkuat. Tak hanya itu, dalam menjalani kehidupan, Sri mengatakan bahwa sebagai manusia, kita dihadapkan pada ujian terhadap kekhusyukan, ketaqwaan, dan keimanan masing-masing dalam berbagai situasi.

"Untuk menunjukkan kekhusyukan, ketaqwaan, dan keimanan, kita cenderung dihadapkan pada cobaan godaan. Kalau kita menggunakan cerita moral dari ibadah qurban Idul Adha ini, betapa keimanan dan ketaqwaan serta di dalam niat kita melaksanakan ibadah akan dihadapkan pada banyak sekali cobaan, gangguan, dan godaan, yang terlihat pada cerita Nabi Ibrahim AS yang harus melaksanakan sebuah pesan keyakinan untuk mengorbankan putra tunggalnya," papar Sri.

Berkaca pada kisah tersebut, dimana putra tunggal yang sudah dinanti-nanti kehadirannya namun harus dikorbankan, dalam melaksanakan sebuah pesan, Nabi Ibrahim AS juga melalui berbagai cobaan, yaitu godaan dari iblis untuk tidak melaksanakan qurban, yang kemudian dibalas dengan melempar kerikil.

Iblis pun kemudian menggoda istri Ibrahim, yang juga dibalas dengan lemparan kerikil, dan iblis pun menggoda Nabi Ismail AS, yang juga dibalas dengan hal yang sama Tiga cara menolak godaan ini disimbolkan dalam ibadah Haji dengan melempar jumroh tiga kali.

"Ritual simbolis ini penuh makna, dan juga sebagaimana kita semua di lingkungan Kemenkeu dalam menjalankan tugas mengelola keuangan negara yang merupakan ibadah dan kewajiban sesuai UUD dan UU, kita senantiasa digoda atau dihadapkan dengan godaan dan cobaan seperti cobaan pandemi yang begitu hebat dua tahun terakhir, sekarang dihadapkan dengan lingkungan global yang bergejolak baik secara geopolitik yang menimbulkan dampak terhadap kenaikan harga pangan dan energi," jelas Sri.

Bahkan, sebut dia, banyak negara yang tidak mampu menghadapi guncangan dan cobaan ini. Pihaknya juga dihadapkan pada cobaan bagaimana menyehatkan kembali APBN sesudah bekerja keras menjaga rakyat dan ekonomi dari dampak pandemi dan memulihkan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

"Cobaan dan cobaan silih berganti, godaan juga selalu ada. Jajaran Kemenkeu dalam menjalankan tugas senantiasa dihadapkan pada berbagai godaan, baik itu godaan material, godaan kewenangan, dan bahkan kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang bisa berpotensi menyusahkan pihak lain," ungkap Sri.

Dia berharap pada seluruh jajaran Kemenkeu, di dalam melaksanakan ibadah qurban Idul Adha ini, agar senantiasa mampu untuk memegang nilai-nilai moralnya. Nilai-nilai moral dari ibadah qurban adalah sebuah proses yang tidak mudah saat dihadapkan dengan pilihan pengorbanan, yaitu diri sendiri dihadapkan pada tujuan ibadah masing-masing, yang dalam dunia kerja sehari-hari dinamakan integritas.

"Itulah yang tidak boleh diperjual belikan, karena integritas adalah kesetiaan terhadap nilai mulia yang menggambarkan perjuangan kita menjaga pikiran, hati, dan ibadah kita yang kita yakini harus terus menerus kita bersihkan bahkan dari kepentingan pribadi, nafsu, dan godaan dari luar. Ini simbol yang luar biasa besar dari Hari Raya Idul Adha," ungkap Sri.

Dia pun berharap, hewan-hewan yang diqurbankan adalah simbol sebagian dari sikap yang selalu peduli dan amanah. Peduli pada sesama, dan amanah terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban.

"Dalam menjalankan tugas kita sebagai bendahara negara, kita pasti akan digoda, kita pasti akan diuji, dan banyak ayat Al-Qur'an yang menyebutkan 'apa kamu kira kamu tidak akan diuji di dalam melaksanakan keimanan dan keyakinan kamu?'. Karena kita memahami dan memaknai nilai-nilai Islam itu, tururnya

"Saya berharap sekali lagi dalam suasana ibadah Qurban, untuk bisa me-recharge, memberikan energi, memperkuat keteguhan kita dan meyakini, bukan mengeluh dan berputus asa, bahwa dalam menjalankan sebuah tujuan dan ibadah kita menjaga RI, rakyat, APBN dan perekonomian, kita pasti akan diuji dan tidak gentar, karena yakin bahwa Allah SWT selalu akan hadir dan menunjukkan kasih sayang-Nya," pungkas Sri.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement