BALI - 60% negara miskin di dunia terancam bangkrut seperti Sri Lanka. Salah satu faktornya adalah ketidaksanggupan membayar utang dan tertekan karena berbagai krisis.
Dalam catatannya, Menteri Keuanga Sri Muluyani mengungkapkan bahwa 60% negara miskin terancam bangkrut. Sementara negara berkembang memiliki kemungkinan tak bisa membayar utang di tahun depan.
Baca Juga:Â Waduh! Sri Mulyani Bilang Banyak Negara Terancam Tak Bisa Bayar Utang Tahun Depan
"Sekitar 60% dari negara-negara berpenghasilan rendah sudah atau hampir bangkrut. Sementara banyak negara berkembang mungkin tidak dapat memenuhi pembayaran utang selama tahun depan," imbuhnya, dalam acara Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/7/2022).
Menurutnya, ancaman gagal bayar utang bukan hanya terjadi di negara miskin. Tingkat utang negara menegah bahkan maju juga terancam meningkat.
Ancaman kenaikan utang juga terjadi pada negara menengah dan maju. Dia mengungkapkan saat membuka pertemuan ketiga menteri keuangan dan bank sentral.
Baca Juga:Â Tenang! Indonesia Tidak Akan seperti Sri Lanka Bangkrut, Berikut Indikatornya
Ancaman kenaikan utang ini dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina. Perang, kata Sri Mulyani, telah memicu kenaikan inflasi secara global dan harga komoditas. Hal ini berdampak pada kenaikan utang di banyak negara.
"Jadi perang ini memberikan tekanan tiga kali lipat, pergeseran harga komoditas dan peningkatan inflasi global, juga dapat berimbas pada limpahan utang yang nyata, tidak hanya untuk negara-negara berpenghasilan rendah, tetapi juga di negara-negara berpenghasilan menengah atau bahkan negara maju," ujar Sri Mulyani.
Follow Berita Okezone di Google News