Share

3 Diva Keuangan Siap Lawan Krisis Global, Ini Momen Sri Mulyani Bareng Menkeu AS dan Direktur IMF

Kurniasih Miftakhul Jannah, Okezone · Jum'at 15 Juli 2022 13:11 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 15 320 2630094 bak-3-diva-siap-lawan-krisis-global-begini-momen-sri-mulyani-bareng-menkeu-as-dan-direktur-imf-X5cXGiXEII.jpg Momen Sri Mulyani bersama Menteri Keuangan AS dan Diretur IMF. (Foto: Okezone/Kurniasih)

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Nusa Dua, Bali.

Ketiganya hadir dalam pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Indonesia.

Ketiganya berfoto bersama bak tiga diva yang siap melawan krisis ekonomi global. Krisis global memang menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan ini.

 BACA JUGA:Sri Mulyani Ingin Lawan Penghindar Pajak, Caranya?

Pertemuan ketiga FMCBG telah dibuka oleh Sri Mulyani pagi ini. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia akan bersama-sama memimpin pertemuan.

"G20 perlu melangkah lebih jauh, dengan melakukan tindakan nyata yang didasari semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus, untuk mengatasi tantangan global," kata Sri Mulyani.

Pada pertemuan ini, para delegasi akan membahas tujuh agenda prioritas maupun legacy pada jalur keuangan yaitu:

1. Ekonomi global dan risikonya

Presidensi G20 Indonesia terus melanjutkan diskusi terkait kondisi perekonomian global terkini dan respon kebijakan yang tepat dalam mencapai pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan dengan meningkatnya tekanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, ketidakseimbangan permintaan (demand) dan ketersediaan penawaran (supply), peningkatan harga komoditas dan energi akibat pandemi COVID-19 serta perang di Ukraina.

2. Isu kesehatan global

Pertemuan akan merumuskan upaya merevitalisasi arsitektur kesehatan global sehingga dapat mendukung kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang. Pertemuan juga akan mendiskusikan langkah tindak lanjut dari pembentukan dana kesehatan multilateral untuk penanganan pandemi di masa depan, terutama dalam hal memperkuat kolaborasi antara keuangan dan kesehatan. Saat ini, komitmen yang telah terkumpul sekitar USD1,1 miliar.

Semua negara G20 dan bahkan beberapa negara non-G20 dan juga organisasi internasional menyatakan dukungan dan komitmen kontribusi ke dana multilateral ini. Hal ini menjadi salah satu hasil kongkrit dari kepemimpinan yang kuat dari Indonesia sebagai Presidensi G20.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Arsitektur keuangan internasional

G20 tengah mencari upaya untuk mendorong perbaikan pengelolaan utang negara miskin, dan mendorong penguatan ketahanan keuangan global jangka panjang yang antara lain diakukan dengan upaya menjaga aliran modal asing yang berkelanjutan dengan tetap memitigasi risiko terhadap volatilitas aliran modal dan penguatan jaring pengaman keuangan global.

4. Isu pada sektor keuangan

G20 akan terus mendiskusikan strategi normalisasi kebijakan serta mitigasi dampak jangka panjang dari pandemi (scarring effect) di sektor keuangan serta upaya untuk memperkuat sektor keuangan global melalui pengelolaan risiko dan optimalisasi teknologi dan digitalisasi, serta pengaturan sistem pembayaran lintas batas.

Selain itu, G20 juga terus meningkatkan upaya untuk mendorong inklusi keuangan bagi kelompok yang rentan melalui pemanfaatan digitalisasi.

5. Keuangan berkelanjutan

Di tahun ini Presidensi G20 Indonesia tengah fokus memajukan 3 (tiga) agenda utama yaitu pengembangan kerangka kerja transisi keuangan (transition finance) dan peningkatan kredibilitas komitmen institusi keuangan terhadap transisi ekonomi hijau, meningkatkan keuangan berkelanjutan dengan peningkatan akses dan keterjangkauan instrumen hijau, serta diskusi terkait instrumen kebijakan yang dapat memberikan insentif pembiayaan dan investasi.

Keseluruhan agenda dimaksud untuk mendukung transisi yang adil dan terjangkau.

6. Pembangunan infrastruktur

G20 akan mendiskusikan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, mudah diakses, dan terjangkau. Untuk meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur, G20 menyusun kerangka kerja peningkatan partisipasi swasta dalam mendukung infrastruktur berkelanjutan.

7. Perpajakan internasional

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 juga terus mendorong agenda terkait dengan perpajakan international dengan memastikan implementasi kesepakatan global di tahun 2021 berupa dua pilar G20/OECD.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini