JAKARTA – Viral hastag #StopBayarPajak jadi trending topik di media sosial Twitter. Hashtag ini mulai memenuhi Twitter pada Selasa (19/7/2022) kemarin, dengan mendapat pro kontra dari netizen.
Adapun netizen mengaku kalau seruan hastag itu justru malah merugikan negara. Karena jika masyarakat tak bayar pajak, maka Indonesia bisa merugi.
Berikut fakta stop bayar pajak yang dirangkum di Jakarta, Minggu (24/7/2022).
1. Sejumlah Netizen Tak Setuju
Apalagi pajak juga menjadi salah satu aspek penting untuk membangun infrastruktur negara.
"Yang mengusulkan tidak boleh tinggal di Indonesia," ujar @kopirebusta.
"Keberatan," kata @omjames.
"Jangan tinggal di Indonesia," ucap @DB14BLO_i7ju83.
2. Sri Mulyani Bilang Begini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal hashtag atau tagar #StopBayarPajak yang sempat ramai di media sosial beberapa waktu lalu.
Dia menyebut kalau seruan itu menandakan tidak mencintai Indonesia.
Dia menambahkan juga kalau prihatin dengan hastag itu yang menilai mereka tidak ingin Indonesia maju.
"Saya lihat di medsos ada yang bikin hashtag #stopbayarpajak, bagi Anda yang tidak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus. Gitu aja, jadi saya rasa tidak perlu ditanggapi karena itu berarti mereka tidak cinta Indonesia," ujar Sri dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, Selasa(19/7/2022).
3. Pajak Pegang Banyak Peranan Penting
Menurut Sri Mulyani, pajak memegang banyak peranan penting dalam meningkatkan berbagai aspek agar Indonesia semakin bagus kedepannya.
Mulai dari pengembangan SDM khususnya lewat pendidikan, perbaikan TNI Polri hingga infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lainnya.
"Bukan hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan, seperti di pandemi ini untuk membiayai pasien-pasien Covid-19," ungkapnya.
4. Ada Berkah
Menurut Sri Mulyani, ada berkah juga yang didapatkan berkat seruan hashtag atau tagar tersebut.
Ternyata, banyak dari masyarakat yang menolak aksi seruan itu karena menyadari betapa pentingnya peran pajak.
"Malah masyarakat sendiri yang saya lihat pada meng-counter karena mereka merasa memiliki Indonesia. That’s why enggak terlalu viral, mereka bahkan mengatakan "who are you telling us not pay tax"," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)