Adapun di kuartal II-2022, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp358,07 miliar atau naik 12,38% dibanding realisasi pendapatan Januari-Maret 2021 yang sebesar Rp318,62 miliar.
Dari hasil pendapatan tersebut, CASS mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,62 miliar di Januari-Maret 2022. Jumlah tersebut tumbuh 117,73% dibanding raihan sebelumnya di periode Januari-Maret 2021 lalu yang sebesar Rp9,47 miliar.
Kemudian, Manajemen CASS tidak merinci berapa target pendapatan maupun laba bersih yang ingin dikejar di tahun 2022.
“Perseroan berharap keadaan bisnis ini sudah menemukan titik terendah di 2021 dan bisa berangsur-angsur pulih di tahun-tahun mendatang. Jadi di tahun 2022 perseroan masih berharap dapat meningkatkan pendapatan secara solid dan lebih baik dibanding tahun 2021,” ucap Head of Finance Reporting & Analyst CASS, Ahmad Reza.
Sebagai informasi, ealisasi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) CASS terus berjalan. Sepanjang enam bulan pertama tahun 2022 ini, CASS telah membelanjakan capex sekitar Rp11 miliar.
(Zuhirna Wulan Dilla)