JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatan produksi gula di dalam negeri. Tujuannya supaya mampu mengurangi impor yang saat ini terjadi.
"Bapak Presiden men-challange bahwa kita punya lahan masih cukup tersedia. Kita punya kemampuan untuk menghadirkan varietas yang bagus, bahkan beliau sudah mempersiapkan permodalan dalam skema KUR," kata Mentan pada pernyataan tertulisnya, Sabtu (30/7/2022).
Baca Juga:Â Harga Beli Gula Kristal Putih Ditetapkan Rp11.500/Kg, Petani Makin Sejahtera?
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah menyampaikan bahwa untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional, pihaknya sudah menyiapkan lima strategi, salah satunya adalah menggunakan lahan HGU (Gak Guna Usaha) yang terlantar.
Selain itu juga nakal dilakukan identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.
"Ke depan, untuk memenuhi kekurangan 850 ribu ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu ha dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," sambung Andi.
Baca Juga:Â Produksi Gula Nasional Menurun, Ini Penjelasan Kemenperin
Selain penanaman, Andi juga menambahkan pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75 ribu ha dan rawat ratoon seluas 125 ribu ha.
"Dari perluasan, bongkar dan rawat ratoon tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta menaikan produktivitas sehingga kekurangan sebesar 850 ribu ton GKP tersebut dapat terpenuhi," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News