Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BUMN PHK Ratusan Karyawan, Erick Thohir: Ada Bisnis Proses yang Salah

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 03 Agustus 2022 |15:51 WIB
BUMN PHK Ratusan Karyawan, Erick Thohir: Ada Bisnis Proses yang Salah
Eric Thohir angkat suara soal PHK BUMN (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA – Beberapa perusahaan BUMN melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Di antaranya PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS) dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai PHK karyawan terjadi karena adanya kesalahan bisnis proses. Erick mencatat kekeliruan bisnis proses banyak yang dialami BUMN. Padahal perubahan demografi, tatanan sosial, dan ekonomi mengharuskan perseroan mampu beradaptasi.

Dia mencontohkan kesalahan bisnis proses pernah dialami PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Krakatau Steel Tbk. Kedua emiten pelat merah ini pun terpaksa menanggung kerugian yang berarti. Hanya saja, kasus dua perusahaan ini, Garuda Indonesia yang terpaksa melakukan PHK.

"Artinya ada bisnis proses yang salah, harus dikoreksi dan harus dilakukan. Sama kasus Krakatau Steel, sama. Kalau Krakatau Steel ini bangkrut, KRAS ini projek Trikora, bagaimana sebagai negara maju yang tau dan hari ini besi itu masih menjadi fundamental dari pertumbuhan industri. Besinya mahal, cost pembangunan infrastrukturnya mahal," ungkap Erick, Rabu (3/8/2022).

Untuk Aerofood Indonesia, perusahaan telah melakukan PHK terhadap 152 karyawannya. Kabar ini mencuat setelah karyawan Aerofood Indonesia yang tergabung dalam Serikat Karyawan Sejahtera ACS mengajukan surat keberatan PHK kepada Direktur Utama Aerofood Indonesia, I Wayan Susena.

Serikat Karyawan Sejahtera ACS pun mengklaim bahwa Aerofood Indonesia sudah melakukan PHK secara sepihak. Sikap ini diambil manajemen tanpa adanya kesepakatan dengan Pengurus Serikat Pekerja Sekar Sejahtera ACS.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement