"Saya menganggap masukan ini penting dan tetap relevan untuk presiden, meskipun saya tidak hadir dalam forum unang presiden kemarin. Sektor industri adalah tulang punggung pertumb uhan tinggi pada dekade 1980-an dan 1990-an. Pertumbuhan ekonomi sekitar 7-8 persen pada dekade tersebut, tingkat pertum buhan sektor industri dua digit sampai 12 persen," tambahnya.
Pada saat yang sama tingkat pertumbuhan ekspor mencapai 20%-24%. Berbeda dengan durian runtuh ekspor naik satu tahun terakhir ini, yang akan lenyap kembali tahun berikutnya.
Berkali-kali presiden mengungkap perlunya hilirisasi adalah cikal bakal untuk penguatan sektor industri.
"Sekarang, peranan sektor industri di dalam ekonomi terus mengalami penurunan. Hilirisasi dan banyak sumberdaya alam (nikel, batu bara, mineral lain, gas alam, sawit, dan banyak lagi lainnya) merupakan jalan untuk memperkuat kembali sektor industri kita. Untuk kebijakan ke depan,saya mengusulkan agar menjalankan strategi kebijakan ekonomi “outward loking” - strategi berorientasi keluar dengan pilar kebijakan ekspor dan investasi yang berklualitas (bukan investasi yang mengeruk pasar dalam negeri)," kata dia.
Strategi ini dalam sejarah ekonomi modern sudah dilakukan dilakukan semua negara maju, yang sukses melewati jebakan pendapagan menengah (middle income trap), seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Cina dan akan menyusul Vietnam, yang sudah menyalip Indonesia.
Kebijakan ini pernah dijalankan Indonesia pada tahun 1980-an, hyang merupakan best practice dari kebijakan ekonomi Indonesia yang pernah ada.
Jika tidak, kia akan stagnan sebagai negara berpendapatan menengah bawah (kisaran 4000 US dollar per kapita) dan sering tergelincir menjadi negara berpendapaan menengah bawah.
Sudah 7 tahun lamanya kita tersendat di tingkat pendapatan 4 ribu US dollar per kapita tersebut.
"Saya mendengar dalam pertemuan tersebut, Presiden berkenan menerima undangan INDEF seminar atu pertemuann Klub 100 Ekonom pada bulan September mendatang. Mudah-mudahan semua pertanyaan dan masukan ekonom seperti saya uraikan ini berkenan untuk didengar selain dari bawahannya," pungkasnya.
(Taufik Fajar)