Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dukung Keuangan Syariah, Sri Mulyani: Ini Menguatkan UMKM

Rizky Fauzan , Jurnalis-Rabu, 24 Agustus 2022 |15:47 WIB
Dukung Keuangan Syariah, Sri Mulyani: Ini Menguatkan UMKM
Sri Mulyani. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 dan gejolak ekonomi global, entitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif.

Oleh karena itu, Pemerintah mendorong akselerasi (peran) UMKM dalam perekonomian, salah satunya melalui keuangan syariah.

"Keuangan syariah memainkan peran penting dalam pemberdayaan UMKM karena mampu memfasilitasi skema syariah (risk-sharing) yang menyetarakan, unik dan inklusif. Upaya ini akan melengkapi dan menguatkan kebijakan Pemerintah Indonesia secara umum kepada UMKM," kata Sri Mulyani melalui siaran pers, Rabu (24/8/2022).

 BACA JUGA:Sri Mulyani Tambah Pagu Anggaran Erick Thohir Jadi Rp260,4 Miliar

Guna mengelaborasi peran dan pengembangan keuangan syariah untuk UMKM, Kementerian Keuangan kembali menyelenggarakan The Annual Islamic Finance Conference (The AIFC) ke-6 yang dilangsungkan secara virtual pada tanggal 24-25 Agustus 2022. Tema yang diangkat dalam AIFC ke-6 adalah “Islamic Finance Role in MSMEs Empowerment: Boosting Capability and Fostering Inclusiveness for Sustainable Future”.

"Konferensi ini diharapkan dapat menjaring masukan dan rekomendasi yang nyata sehingga keuangan syariah dapat berkontribusi lebih besar bagi sektor UMKM dan berkembang lebih pesat," katanya.

Sri Mulyani mejelaskan, AIFC kali ini sejalan juga dengan beberapa agenda prioritas Presidensi Indonesia pada forum G20, salah satunya yaitu meningkatkan inklusivitas keuangan dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.

Oleh sebab itu, AIFC juga menjadi salah satu side event Presidensi Indonesia dalam forum G-20.

"AIFC diharapkan dapat mengoptimalkan peran pembiayaan syariah dalam mengembangkan perekonomian melalui dukungannya terhadap sektor-sektor tertentu, seperti UMKM, wanita dan pemuda," kata dia.

Selain itu AIFC juga diharapkan berkontribusi dalam memperkuat kerangka kebijakan dan pengetahuan yang turut berpartisipasi dalam ekosistem pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan syariah seperti inovasi teknologi dan digitalisasinya, termasuk peluang dan tantangan yang ada di dalamnya, serta peran Pemerintah dalam memfasilitasinya.

AIFC ke-6 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Islamic Development Bank Institute (IsDB), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Universitas IPB. Konferensi dan seminar diisi oleh para ahli keuangan dunia, diantaranya Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Wakil Presiden Keuangan Islamic Development Bank Group Zamir Iqbal.

Dia juga mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan kondisi UMKM yang secara empiris saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan pendanaan, termasuk akses informasi yang asimetris.

“Model atau portofolio produk keuangan syariah yang tersedia untuk UMKM, termasuk pendanaan, garansi, tabungan, transfer, dan jasa manajemen kas yang digabungkan dengan teknologi digital, berpotensi menjadi solusi karena semua informasi dapat diperoleh dengan lebih efisien dan lebih murah, serta dapat mengatasi permasalahan terkait informasi yang asimetris,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa memberdayakan UMKM merupakan langkah yang tepat secara moral dan strategis dalam pengembangan ekonomi.

Dalam kerangka tersebut, keuangan Islam memainkan peranan penting melalui penerapan prinsip transaksi yang adil dan setara.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement