Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Andai Subsidi BBM Tepat Sasaran, RI Bisa Bangun Tol 3.501 Km hingga Sekolah 227.886 Unit

Rizky Fauzan , Jurnalis-Jum'at, 26 Agustus 2022 |11:02 WIB
Andai Subsidi BBM Tepat Sasaran, RI Bisa Bangun Tol 3.501 Km hingga Sekolah 227.886 Unit
Andai Subsidi BBM Disalurkan Tepat Sasaran. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) Said Abdullah menyayangkan ketidaktepatan penyaluran subsidi BBM. Pasalnya, anggaran tambahan untuk subsidi BBM bisa digunakan untuk banyak hal.

Dana subsidi energi 2022 dapat digunakan untuk pembangunan di berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat kelas bawah dan kegiatan produktif. Misalnya, pendidikan, kesehatan, infrastruktur energi dan lain-lain.

Bahkan, dapat digunakan untuk membangun ruas tol baru sepanjang 3.501 km dengan perkiraan investasi Rp142,8 miliar per kilometer (km).

Baca Juga: Alokasi Dana Subsidi BBM Diusulkan Jadi BLT, Setuju?

Anggaran subsidi energi bisa digunakan pula untuk anggaran pembangunan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 227.886 unit, diperkirakan butuh investasi Rp2,19 miliar tiap SD, 3.333 unit Rumah Sakit (RS) skala menengah dengan besaran investasi Rp150 miliar per RS, serta 41.666 puskesmas baru dengan biaya Rp12 miliar per puskesmas.

Untuk mendorong barang-barang produksi, khususnya oleh UMKM yang menopang barang konsumsi sehari hari rakyat, lanjut Said, pengalihan dana subsidi dan kompensasi BBM salah satunya dapat difokuskan kepada subsidi BBM untuk para pelaku UMKM yang secara teknis bisa diintegrasikan dengan keseluruhan program perlindungan sosial.

Baca Juga: Saran Ombudsman: Opsi Pembatasan BBM Dibanding Menaikan Harga

Selain itu, realokasi anggaran subsidi energi bisa diarahkan untuk memperkuat program ketahanan pangan lantaran Indonesia masih menghadapi indeks prevalensi kerawanan pangan yang tinggi. Apalagi, Indonesia masih hanya melakukan swasembada beras, sementara komoditas pangan lainnya seperti daging, sayuran, gula, kedelai, dan lainnya masih impor.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement