Sedangkan Inhutani V fokus pada produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa gondorukem, terpentin, dan derivatnya, serta optimalisasi pemanfaatan Kawasan melalui skema kemitraan untuk pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan multiusaha kehutanan.
Selanjutnya Econique akan berfokus pada ekowisata. Selain mengelola destinasi wisata dibawah naungannya, bisnis wisata yang dikelola Perhutani dan Inhutani I akan dialih kelolakan (spin off) secara bertahap kepada Econique. Pada 2022 terdapat 26 destinasi wisata dan 6 rest area yang akan dialih kelolakan.
Sebaliknya, sumber daya yang dimiliki anak perusahaan dapat pula digunakan untuk pengembangan usaha baru, seperti pengembangan proyek nature based solutions.
“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini. Kedepannya, Perhutani sebagai induk perusahaan akan fokus pada hulu bisnis, yaitu kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian hasil hutan" kata dia.
(Feby Novalius)