Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tarif Ojek Online Naik Picu Inflasi 0,14%

Risky Fauzan , Jurnalis-Sabtu, 27 Agustus 2022 |12:42 WIB
Tarif Ojek <i>Online</i> Naik Picu Inflasi 0,14%
Tarif Ojek Online (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda memprediksi kenaikan tarif ojek online (ojol) akan memicu inflasi tinggi. Menurut dia, jika ojek online tarifnya dinaikan, hal tersebut akan menyumbang inflasi mencapai 0,14% dari total inflasi Indonesia.

"Inflasi transportasi per Juli 2022 sudah cukup tinggi, di mana secara tahunan sudah di level 6,65 persen, tertinggi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau," kata dia acara Polemik Trijaya FM dengan topik 'Mencari Titik Tengah Polemik Kenaikan Tarif Ojek Online' yang di pantau secara virtual Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

 BACA JUGA:Tarif Ojol Naik 29 Agustus, 53% Masyarakat Diprediksi Kembali Naik Kendaraan Pribadi

Menurut dia, upaya pemerintah menjaga inflasi tetap rendah misalnya dengan mengalokasikan subsidi BBM hingga subsidi pangan menjadi kontradiktif karena kenaikan tarif ojol akan memberatkan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah belum mempertimbangkan berbagai aspek atau sisi lain dari kebijakannya tersebut.

Nailul menyebut kenaikan tarif ojol selain bakal mengerek inflasi, juga akan mendorong masyarakat pengguna ojol beralih moda transportasi lain atau bahkan kendaraan pribadi.

"Ada mekanisme dimana ketika misalnya yang naik ojol move ke angkot. Kemudian permintaan angkot meningkat, ketika permintaan itu meningkat, otomatis industri angkot menaikan harga. Itu secara logika ekonominya seperti itu. Permintaan meningkat sudah pasti harga meningkat," kata Nailul.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement