JAKARTA - Harga emas kembali turun pada akhir perdagangan Rabu. Hal ini memperpanjang penurunan dalam empat hari berturut-turut di tengah prospek kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve AS dan bank-bank sentral lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD10,1 atau 0,58% menjadi USD1.726,20 dolar AS per ounce. Sebelumnya menyentuh level terendah pada level USD1.720,60 per ounce.
Baca Juga: Emas Antam Turun Rp8.000, Paling Murah Dijual Rp528.500
Harga emas turun 3,1% sepanjang Agustus 2022 atau membukukan kerugian bulan kelima berturut-turut.
Emas telah mengalami penurunan yang berkepanjangan tahun ini karena serangkaian kenaikan suku bunga tajam oleh The Fed mendorong dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Logam kuning terpukul sangat keras pekan lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa bank sentral tidak berniat memperlambat siklus pengetatannya.
Baca Juga: Ekonomi AS Pulih, Harga Emas Turun 0,77%
Pasar sekarang fokus pada data penggajian non pertanian (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat (2/9/2022). Pembacaan yang kuat kemungkinan akan mempengaruhi The Fed menuju pengetatan kebijakan yang lebih agresif.