“Turunnya inflasi didorong oleh melandainya harga minyak dan pemotongan pajak bahan bakar. Namun, inflasi tetap tinggi dan pemerintah akan tetap waspada terhadap tekanan harga,” kata Kementerian Keuangan Korea Selaatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Bloomberg.
Tekanan harga di sektor bahan makanan diperkirakan masih akan membuat tingkat inflasi di Korsel bertahan pada level 5% hingga 6% untuk waktu yang lama.
Sebagaimana diketahui, pada Juli lalu tingkat inflasi di Korsel mencapai 6,3%, angka itu merupakan yang tertinggi dalam hampir 24 tahun terakhir. Demi mengendalikan inflasi, BOK pun menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,50%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)