Sementara untuk penetapan harga BBM jenis JBU diserahkan ke masing-masing korporasi atau badan usaha melihat perkembangan harga minyak dunia.
"Kalau JBU itu kepada kebijakan korporasi yang harganya mengikuti perkembangan harga minyak dunia atau MOPS/Argus," katanya.
Dia menuturkan, BBM jenis pertalite masih ada kompensasi yang harus dibayarkan pemerintah kepada pertamina. Begitu juga dengan solar yang selisih keekonomiannya sangat jauh sekali.
"Saat ini solar Rp6.800 (per liter) padahal keekonomian masih di Rp18.000-an per liter," katanya.
Menurut dia, masyarakat masih merasakan kehadiran pemerintah dengan tidak menyesuaikan harga BBM subsidi sesuai dengan keekonomiannya. "Jadi masyarakat masih merasakan kompensasi dari pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Pertamina akan mengevaluasi harga pertamax mengikuti tren minyak dunia. Saat ini harga minyak dunia mengalami tren penurunan. Terlihat dari penurunan harga BBM non subsidi.
Kendati demikian, pada 3 September 2022, harga pertamax naik menjadi Rp14.500 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter. Lalu apakah harga pertamax turun lagi?
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, dan ke depan harga Pertamax akan terus dievaluasi mengikuti tren harga minyak dunia, ini sudah berlaku ketika kemarin Pertamina mengevaluasi dan menurunkan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting melalui pernyataan resminya.
Berikut ini perbandingan harga BBM di Indonesia, mulai dari Pertamina hingga BP AKR