"KADIN Indonesia menghitung, industri berskala besar dan sedang tidak akan terlalu terdampak karena menggunakan BBM nonsubsidi. Namun, untuk skala UMKM yang paling terasa dampaknya, sehingga perlu insentif seperti subsidi bunga KUR, insentif pajak hingga permodalan,” jelas Arsjad.
Di sisi lain, Arsjad menilai, langkah pemerintah mengalokasi 25% dana APBN dengan bansos atau BLT sudah tepat agar Indonesia bisa keluar dari jeratan subsidi bahan bakar minyak yang buruk untuk lingkungan.
Dia pun memberi masukan agar dana subsidi BBM yang sebesar Rp502,4 triliun itu alangkah baiknya dialokasikan untuk membangun 200 ribu SD, 40 ribu Puskesmas dan 3 ribu RS di daerah 3T.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)