Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Waspadai Dampak Inflasi AS ke Ekonomi Indonesia

Michelle Natalia , Jurnalis-Rabu, 14 September 2022 |15:04 WIB
Sri Mulyani Waspadai Dampak Inflasi AS ke Ekonomi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi tahunan di Agustus 2022 sebesar 8,3% pada Selasa malam (13/9/2022). Merespon situasi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai Federal Reserve (The Fed) selaku Bank Sentral AS akan menjadi semakin hawkish dalam kebijakan moneternya.

"Tadi malam angka inflasi AS di level 8,3% secara tahunan pada Agustus 2022 yang kemudian menimbulkan reaksi negatif," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Pasalnya, inflasi AS tersebut tidak hanya terjadi pada inflasi indeks harga konsumen (IHK), tetapi juga disertai peningkatan inflasi inti. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS juga tercatat naik sebesar 0,1% secara bulanan pada Agustus 2022, dengan kenaikan 8,3% secara tahunan.

"Angka Inflasi inti ini, yang tidak mencakup pangan dan energi, naik 0,6% secara bulanan dan 6,3% secara tahunan, lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Ini bisa berpengaruh ke kondisi global dan asumsi makro Indonesia," ungkap Sri.

Dia menyebutkan bahwa inflasi AS ini berpotensi mempengaruhi tiga asumsi makro Indonesia kedepannya, antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar Rupiah, khususnya di tahun 2023.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement