“Ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan dalam jangka pendek ini, yang penting dalam jangka panjang kami tetap tumbuh,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, produsen jamu dan obat herbal modern ini membukukan laba bersih sebesar Rp445,60 miliar dari sebelumnya Rp502 miliar. Seiring dengan penurunan laba bersih, penjualan perseroan juga merosot 2,58% menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun.
Penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar dari sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun. Sedangkan, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar menjadi Rp544,82 miliar, serta segmen produk farmasi naik dari sebelumnya Rp67,09 miliar menjadi Rp78,54 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)