Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Kenaikan Harga BBM, Harga Cabai hingga Tarif Ojol Ikut Kena Imbas

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Minggu, 18 September 2022 |06:17 WIB
5 Fakta Kenaikan Harga BBM, Harga Cabai hingga Tarif Ojol Ikut Kena Imbas
Pertamina. (Foto: Pertamina)
A
A
A

JAKARTA – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, Pertamax dan Solar resmi dinaikkan pada 3 September 2022 lalu.

Di mana harga Pertalite naik jadi Rp10.000/liter, harga Solar Rp6.800/liter.

Sedangkan harga Pertamax Rp14.500/liter, namun di beberapa provinsi luar Jawa ada yang harganya Rp14.850 dan Rp15.200.

Adapun setelah kenaikan harga BBM itu, banyak dampak yang langsung dirasakan masyarakat.

 BACA JUGA:Bikin Nama Kamu Jadi Penerima BLT BBM Rp600.000 Yuk! Simak Cara Ajukannya di Sini

Di mana harga bahan pokok ikut kena imbas dan lain sebagainya.

Berikut dampak dan fakta dari harga BBM naik yang dirangkum Okezone di Jakarta, Minggu (18/9/2022).

1. Dampak ke Bahan Pokok

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga terutama komoditas pertanian di Pasar Padang Aro Kabupaten Solok Selatan, Rabu (7/9/2022).

Komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti cabai, beras dan bawang merah.

2. Dampak ke Ekonomi RI

Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi dari Rp7.600 menjadi Rp10.000 rupiah per liter sangat amat memberatkan kehidupan rakyat.

Kenaikan harga BBM ini pasti akan langsung disusul kenaikan berbagai harga komoditas kehidupan lainnya.

"Langkah pemerintah ini sungguh amat kejam di tengah kondisi masyarakat yang berada di bawah himpitan ekonomi yang sulit dan daya beli yang masih sangat rendah pemerintah dengan teganya justru menaikkan harga BBM. Padahal kondisi saat ini dimana harga minyak dunia sedang turun mestinya pemerintah masih dapat menunda kenaikan harga BBM ini," ujar Achmad di Jakarta, Minggu (4/9/2022).

Menurutnya, kenaikan BBM itu dilakukan pada waktu yang tidak tepat karena akan berdampak pada kenaikan harga berbagai bahan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya.

"Dan masyarakat saat ini tidak siap dengan berbagai kenaikan tersebut. Masyarakat Indonesia bak sudah jatuh lalu tertimpa tangga akibat kenaikan harga BBM ini. Akibat dari Pandemi yang menghantam ekonomi masyarakat belum usai, kini masyarakat harus dihadapkan pada berbagai kenaikan harga. Pemerintah telah benar-benar menciptakan penderitaan bagi masyarakat," jelasnya.

Dampak kenaikan BBM ini Indonesia terancam stagflasi.

Di mana kenaikan ini berpotensi adanya PHK besar-besaran karena pabrik-pabrik juga terkena dampak.

Apalagi, bantalan sosial yang digelontorkan sebesar Rp24,17 triliun tidak akan sebanding dengan tingkat resiko yang akan ditanggung atas kebijakan kenaikan BBM.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement