Setelah itu akan dilakukan proses konversi.
"Sehingga quality control nya lebih mudah, penanganan setelah itu Kementerian Perhubungan, Balai Uji juga bisa datang ke situ," bebernya.
Dia mengungkapkan dengan menggunakan sistem batch, maka proses konversi akan menjadi lebih cepat.
"Sehingga satu batch itu kira-kira bisa lebih cepat, kita menghitung kalau 1.000 dilakukan dalam waktu dua bulan kira-kira butuh 80 bengkel," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)