Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sebut 55 Negara Ekonominya Melambat, Airlangga: Tekanan Inflasi

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 13 Oktober 2022 |11:05 WIB
Sebut 55 Negara Ekonominya Melambat, Airlangga: Tekanan Inflasi
Menko Airlangga Hartarto. (Foto: Kemenko)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa lebih dari 55 negara ekonominya melambat.

Bahkan kontraksi juga terjadi di beberapa negara seperti Rusia, Sri Lanka, Ukraina yang disebabkan oleh tekanan inflasi global.

"Tekanan inflasi seperti Amerika Serikat yang sudah menaikkan suku bunga 300 basis poin, Uni Eropa kenaikan 125 basis poin dan Indonesia juga sudah meningkatkan suku bunga 75 basis poin," ujar Airlangga dalam Pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022 (CMSE 2022), Kamis (13/10/2022).

Namun inflasi Indonesia relatif moderat dibandingkan negara lain yaitu 5,95% di mana Amerika diatas 8% dan Uni Eropa diatas 9%.

 BACA JUGA:Di Tengah Krisis Global, Menko Airlangga Ungkap Kondisi Ekonomi RI

Menurut Airlangga ini adalah bukti kerja sama yang baik diantara sektor fiskal dan moneter.

Kerja sama di semua pihak termasuk di pasar modal, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% selama tiga kuartal terakhir.

Di kuartal III dan IV, Airlangga berharap pertumbuhannya bisa mencapai target 5,2%.

Dari sisi konsumsi dan investasi, beberapa indikator termasuk indeks keyakinan konsumen masih terjaga.

PMI juga pada level yang tinggi, 53,7% dan juga kredit perbankan tumbuh diatas 10% di Juni 2022.

Dari segi resiliensi eksternal, lanjut Airlangga, transaksi berjalan dan neraca perdagangan mencatatkan surplus di Januari hingga Agustus.

"Neraca perdagangan surplus Rp35 miliar, tentu ini didukung oleh komoditas andalan yaitu batu bara, kelapa sawit dan nikel, demikian pula cadangan devisa dan rasio utang yang berada pada level aman," ungkap Airlangga.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement