CHICAGO - Harga emas menguat di akhir perdagangan Rabu. Kenaikan ini memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut yang didukung melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi AS.
Di mana data ekonomi AS yang melemah memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Segram Masih Rp943.000
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik USD11,20 atau 0,68% menjadi USD1.669,20 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi USD1.679,40 dolar dan terendah USD1.653,80.
Dolar merosot pada perdagangan Rabu (26/10/2022), karena data ekonomi AS yang melemah baru-baru ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin kurang agresif dalam menaikkan suku bunganya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen menjadi 109,7010.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Segram Masih Rp943.000
Pelemahan dolar terjadi setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan terus merosot dari tertinggi multi-tahun minggu lalu di 4,338% dan terakhir turun empat basis poin menjadi 4,0317%. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mendukung emas. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (27/10/2022).Â
Follow Berita Okezone di Google News