JAKARTA - Harga minyak menguat di akhir perdagangan Kamis (3/11/2022), didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, ketika aset-aset berisiko lainnya turun menyusul kenaikan suku bunga keempat Federal Reserve tahun ini.
Dikutip Antara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat USD1,63 atau 1,8%, menjadi menetap di USD90 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari, bertambah USD1,51 atau 1,6%, menjadi ditutup pada USD96,16 per barel di London ICE Futures Exchange.
BACA JUGA:Produksi AS Naik, Harga Minyak Dunia Merosot
Serta pasar didukung oleh penurunan lain dalam persediaan minyak AS karena kilang-kilang meningkatkan aktivitas menjelang musim dingin.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (2/11/2022) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 3,1 juta barel selama pekan yang berakhir 28 Oktober. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan pasokan minyak mentah AS akan menunjukkan penurunan 1,6 juta barel.
Menurut EIA, total stok bensin motor turun 1,3 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan naik 0,4 juta barel.