Share

Harga Minyak Dunia Anjlok 2%, Dihantui Kekhawatiran Resesi Global

Antara, Jurnalis · Jum'at 04 November 2022 07:41 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 04 320 2700584 harga-minyak-dunia-turun-dipicu-dolar-menguat-Zklq97oemf.JPG Minyak dunia. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Harga minyak turun di akhir perdagangan Jumat (4/11/2022) karena pengetatan kebijakan agresif oleh Federal Reserve AS mengangkat dolar lebih kuat dan meningkatkan kekhawatiran resesi global yang akan menghambat permintaan bahan bakar.

Dikutip Antara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan USD1,83 atau 2,0%, menjadi menetap di USD88,17 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari jatuh USD1,49 atau hampir 1,6%, menjadi ditutup di USD94,67 per barel di London ICE Futures Exchange.

 BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Naik Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Adapun bank sentral AS pada 3 November 2022, menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut, mengingat inflasi masih berjalan pada level tertinggi selama beberapa dekade. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan "sangat prematur" untuk berpikir tentang menghentikan kenaikan suku bunga.

Itu mengirim dolar lebih tinggi dengan Powell menunjukkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan mencapai puncaknya di atas ekspektasi investor saat ini.

Pedagang menjadi takut bahwa kampanye kenaikan suku bunga Fed yang agresif akan mendorong ekonomi ke dalam resesi, sehingga merugikan permintaan energi.

Follow Berita Okezone di Google News

"Minyak sedang berjuang melawan prospek ekonomi global yang melemah dan dolar yang melonjak. Tampaknya pendorong bearish ini tidak akan mereda dalam waktu dekat," kata Analis Pasar Senior Edward Moya di perusahaan data dan analitik OANDA.

Namun demikian, penurunan harga minyak lebih lanjut dibatasi oleh kekhawatiran atas pasokan yang ketat. Embargo Uni Eropa (UE) terhadap minyak Rusia atas invasinya ke Ukraina akan dimulai pada 5 Desember dan akan diikuti dengan penghentian impor produk minyak pada Februari.

Produksi yang lebih rendah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memberikan dukungan harga.

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal secara kolektif sebagai OPEC+, memutuskan pada awal Oktober untuk memangkas produksi yang ditargetkan sebesar 2 juta barel per hari mulai bulan ini.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini