JAKARTA - PT Pertamina mengatakan bahwa kelangkaan minyak tanah yang terjadi di wilayah kota dan kabupaten Sorong, Papua Barat, dalam dua pekan terakhir bukan karena keterbatasan stok.
Dikutip Antara, Pertamina menyebut hal itu terjadi akibat ulah mafia BBM bersubsidi.
Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comersial and Trading Regional Papua Maluku, Edy Mangun di Sorong pun menjelaskan stok minyak tanah di wilayah Sorong aman hingga dua minggu ke depan.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Naik Usai The Fed Naikkan Suku Bunga
Namun, jumlah ketersediaan stok untuk sementara belum dapat dipublikasi karena informasi tersebut dipantau oleh para mafia BBM bersubsidi.
Adapun dia menjelaskan bahwa penyaluran BBM bersubsidi mulai dari pendataan, pengusulan data, sampai dengan penentuan kuota itu dilakukan oleh pemerintah secara berjenjang mulai dari pemerintah daerah (pemda) sampai pemerintah pusat.
Kemudian setelah disetujui oleh pemerintah dan DPR RI, Pertamina ditunjuk sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan undang-undang minyak dan gas bumi (migas).
"Terkait penindakan mafia BBM bersubsidi seperti minyak tanah itu merupakan kewenangan pihak berwajib, seperti kepolisian sesuai dengan Undang-Undang Migas," ujar Edi Mangun.
Sementara itu Warga RT 02 Aimas, Hasna, Kabupaten Sorong, mengaku sudah dua pekan terakhir kesulitan mendapatkan minyak tanah di tingkat agen dengan alasan stok terbatas.
(Zuhirna Wulan Dilla)