JAKARTA - Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan gap pembiayaan untuk menyediakan air minum perpipaan masih cukup besar.
Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut kalau berdasarkan RPJMN 2020–2024, kebutuhan dana untuk mencapai program 10 Juta SR (Sambungan air minum ke Rumah) sebesar Rp123,4 triliun.
Sementara diproyeksikan porsi APBN tahun 2022-2024 hanya mampu memenuhi 17% atau sekitar Rp21 triliun, APBD sebesar 13% atau sekitar Rp15,6 triliun.
Sedangkan sisanya 70% atau sekitar Rp86,8 triliun bersumber dari lainnya, salah satunya investasi melalui skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) sebagai salah satu pembiayaan alternatif.
BACA JUGA:PUPR Buka Jalan Trans Sulawesi Majene-Mamuju Pasca Longsor
"Sebagai langkah untuk menutupi gap pendanaan (funding gap) non-APBN sebesar 70% ini pemerintah membuka peluang alternatif pendanaan dengan melibatkan badan usaha," ujar Herry dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, inovasi pembiayaan melalui KPBU menjadi sarana terbaik untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD).
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News