Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Rp1.193 Triliun pada 2022, Ini Penopangnya

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Selasa, 08 November 2022 |11:45 WIB
Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Rp1.193 Triliun pada 2022, Ini Penopangnya
Ekonomi Digital Indonesia (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Menuju ekonomi digital yang lebih berkelanjutan

Ekonomi digital dapat berperan positif dalam menerapkan kebiasaan yang lebih berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran di antara konsumen, bisnis, investor, dan pemerintah. Emisi dan sumber daya menjadi isu lingkungan terpanas saat ini.

Riset menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara ucapan dan tindakan (say-do gap) antara niat yang dinyatakan konsumen dan perilaku pembelian yang sesungguhnya.

Di antara orang Indonesia yang menjadi responden survei, 48% mengatakan bahwa mereka bersedia membelanjakan uangnya 5% lebih banyak untuk produk dan layanan yang lebih berkelanjutan, dan 40% responden mengatakan bahwa keberlanjutan adalah kriteria utama saat membeli makanan kemasan. Namun, hanya 4% yang benar-benar mewujudkan niatnya tersebut karena banyaknya hambatan di sepanjang perjalanan pembelian, termasuk kurangnya informasi, kepercayaan, dan pilihan produk yang berkelanjutan di Indonesia.

Faktor pendukung pertumbuhan di masa depan

Pertumbuhan di bidang pembayaran, pendanaan, logistik, akses internet, dan kepercayaan konsumen meningkat signifikan selama enam tahun terakhir.

Untuk mempertahankan momentum, perlu serangkaian faktor pendukung baru yang berfokus pada profitabilitas serta diimbangi dengan perluasan inklusi digital untuk memenuhi permintaan dari aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola serta peluang yang mereka hadirkan.

“Ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar dan paling beragam se-Asia Tenggara," kata Partner and Head of Digital Practice in Southeast Asia, Bain & Company, Aadarsh Baijal.

Menurutnya, penyedia layanan digital harus mengimbangi permintaan konsumen yang kuat melalui keterlibatan yang bermakna dengan berbagai demografi pengguna, dan dengan demikian dapat mendorong partisipasi yang lebih dalam untuk ekonomi internet.

"Kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) berakselerasi menuju pertumbuhan berikutnya, terutama dengan memperdalam adopsi digital UKM di seluruh SaaS dan alat keuangan," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement