"Kalau LPS sekarang, belum ada bank Bali, artinya belum kami tutup, ada yang sakit tapi yang lampau, yang baru belum ada, tahun ini BPR yang tutup jumlahnya 0 lebih bagus daripada perkiraan kita, perkiraan kita 8 yang tutup termasuk Bali," jelasnya.
Meski risiko kredit bermasalah cukup tinggi, Purbaya berharap keadaan segera membaik sejalan dengan perbaikan ekonomi yang terus berlanjut.
Sinyal positif sudah ditunjukkan dari pertumbuhan Ekonomi Indonesia mencapai 5,72% YoY pada kuartal III-2022.
"Karena ini kebijakannya sudah pas yang dibuat oleh KSSK, kebijakan cukup di sistem dan ekonominya tetap didorong untuk tumbuh di atas 5,7%, tapi kita pikirkan memang seperti itu karena sistem yang menggerakkan ekonomi sudah ditaruh di sistem perekonomian," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)