JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas soal dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memberikan banyak dampak ke berbagai sektor.
Dikutip Antara, Jokowi juga menyampaikan kalau neraca perdagangan Indonesia selama 30 bulan berturut-turut selalu surplus. Sementara di negara lain hal serupa tidak terjadi.
“Sekarang ini urusan yang namanya BBM saja, pusing semuanya. Urusan yang namanya pangan kekurangan semuanya. Ini semua negara, kenaikan bisa 30%, bisa 40%, bisa 50%. Ini stabilitas harga kita masih bisa kita pertahankan, ini lah yang harus kita sampaikan agar kita optimis tetapi harus tetap hati hati dan harus tetap waspada,” kata Jokowi dikutip Senin (21/11/2022).
 BACA JUGA:Hati-Hati Buat Kebijakan Wahai Para Menteri, Jokowi: Salah Sedikit Bisa Berdarah-darah
Dia pun langsung meminta kepada jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan di tengah situasi krisis global yang terjadi saat ini.
“Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah dan itu sudah ada contohnya. Saya kira saudara-saudara tahu. Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy hasilnya bisa ke mana-mana. Ini lah yang kita tidak mau. Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini,” pintanya.
Hal itu karena setiap kebijakan yang diambil berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Kemudian, Jokowi juga mengungkapkan alasan sering meninjau pasar-pasar dalam berbagai kesempatan kunjungan di daerah, yakni agar dapat membuat kebijakan yang tepat.
“Kenapa setiap hari, hampir setiap minggu, saya masuk ke pasar-pasar. Baru saja tadi pagi saya juga masuk ke pasar di Boyolali, saya cek harga-harga yang naik apa, harga yang stabil apa. Supaya kita dapat feeling-nya. Jangan keliru kita membuat kebijakan,” bebernya.
Follow Berita Okezone di Google News