JAKARTA - Serikat Petani Indonesia menolak tegas rencana pemerintah melakukan impor beras di tengah produksi dalam negeri yang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan perut masyarakat Indonesia.
Penolakan ini mereka layangkan karena ada pernyataan Bulog yang menyebut bahwa target 1,2 juta ton beras hingga akhir tahun tidak bisa terwujud lantaran kurangnya pasokan di dalam negeri.
Padahal, menurut data Kementerian Pertanian stok beras nasional cukup hingga akhir tahun 2022.
"Menurut Kementan produksinya (beras) cukup, sampai akhir tahun 2022. Jadi ya tidak bisa impor beras. Masalahnya sekarang menurut Bulog, cadangan beras di Bulog tidak memenuhi jumlah yang jadi patokan pemerintah yakni 1,2 juta ton. Bulog belum memenuhinya. Ini kekeliruan. Bulog harus andalkan beras yang ada di tengah-tengah masyarakat," ujar Ketua Umum Serikat Petani, Henry Saragih lewat keterangan resminya, Selasa (22/11/2022).
BACA JUGA:Catat! Ini 3 Kriteria Beras yang Sudah Tak Layak Konsumsi
Henry menyampaikan, apabila mengacu pada peraturan presiden tentang cadangan pangan pemerintah, cadangan beras yang dihitung oleh Bulog hanyalah pasokan yang ada di gudang Bulog itu sendiri.
Lanjut dia, semestinya, Bulog perlu menghitung juga bagaimana cadangan pangan yang ada di pemerintah daerah, provinsi, maupun di kabupaten, dan kota.
Berapa sesungguhnya beras ada yang disimpan dipemerintahan-pemerintahan tersebut.