NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street melemah di akhir perdagangan Senin. Pasar saham terkena imbas protes di kota-kota besar China terhadap kebijakan ketat Covid-19 yang memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 497,57 poin atau 1,45% menjadi 33.849,46 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 62,18 poin atau 1,54% menjadi 3.963,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 176,86 poin atau 1,58% menjadi 11.049,50 poin.
11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan energi masing-masing tergelincir 2,81 persen dan 2,74 persen, memimpin penurunan.
Baca Juga:Â Wall Street Turun Imbas Kekhawatiran China soal Covid-19
Dengan waktu dua hari perdagangan di November, indeks S&P 500 berada di jalur yang tepat untuk kenaikan sebesar 2,4% pada bulan tersebut.
Saham Cupertino, raksasa teknologi California anjlok 2,6% karena keresahan pekerja di pabrik iPhone di China memicu kekhawatiran akan pukulan yang lebih dalam pada produksi ponsel kelas atas yang sudah dibatasi.
Protes yang jarang terjadi di kota-kota besar China selama akhir pekan pun menentang pembatasan ketat nol-Covid di negara itu memperburuk kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Baca Juga:Â Wall Street Melemah, Indeks Nasdaq Pimpin Penurunan
"Protes ini hanyalah bukti bahwa ini adalah semacam target bergerak di mana, apakah China akan terus berusaha untuk benar-benar membatasi penyebaran Covid?" kata Ahli Strategi Investasi Nasional US Bank Wealth Management, Tom Hainlin, dikutip dari Antara, Selasa (29/11/2022).
"Atau apakah mereka akan memiliki lebih banyak pendekatan 'hidup bersama COVID' yang telah kita lihat di Amerika Serikat dan negara lain?" tambahnya.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News