JAKARTA – Laba emiten Anthony Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyusut di kuartal tiga 2022. Penurunan laba emiten Salim karena adanya selisih kurs.
Laba bersih INDF tergerus 14,11% dari Rp5,40 triliun per September 2021 menjadi Rp4,64 triliun pada akhir kuartal III 2022. Sebaliknya, penjualan neto konsolidasi INDF hingga akhir September 2022 mencapai Rp80,82 triliun, 11,01% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp72,80 triliun.
Laba usaha juga memperlihatkan kenaikan 15,95% menjadi Rp14,18 dari sebelumnya Rp12,23 triliun. Meski demikian, kenaikan beban keuangan selama periode sembilan bulan 2022 sebesar 167,08% secara year on year (yoy) membuat laba bersih INDF tergerus. Beban keuangan per akhir September 2022 mencapai Rp5,44 triliun, dibandingkan dengan tahun lalu Rp2,03 triliun.
Disebutkan, peningkatan beban keuangan terutama dipicu oleh bertambahnya beban yang timbul dari selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan. Nilainya mencapai Rp3,14 triliun atau melesat 2.090% dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp143,76 miliar. Penurunan laba bersih juga dialami anak usaha INDF, yakni ICBP yang membukukan laba bersih sebesar Rp3,30 triliun, turun 33,41% secara yoy dibandingkan dengan Rp4,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.