JAKARTA - Nilai tukar Rupiah sore ini ditutup 137 poin ke level Rp15.426 atas dolar Amerika Serikat (USD).
Menurut Pengamat Pasar Uang,Ibrahim Assuaibi, penguatan Rupiah didorong respons positif pasar terhadap rilis inflasi pada November 2022 mencapai 5,42 persen (YoY).
Baca Juga: Tekuk Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp15.563
"Inflasi November lebih rendah dibandingkan pada Oktober yang tercatat 5,71 persen. Secara tahun kalender inflasi mencapai 4,82% dan dibandingkan dengan bulan sebelumnya 0,09%," jelas Ibrahim, Jumat (2/12/2022).
Kemudian pemerintah terus meyakinkan pasar bahwa perekonomian nasional saat ini dalam tren positif dan masih tumbuh kuat. Dengan kemampuan itu, optimisme proses pemulihan ekonomi terus terjaga.
Baca Juga: Proyek Garuda Rupiah Digital Siap Diterbitkan
"Rincian tren positif ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di atas 5% selama 4 triwulan berturut-turut, bahkan pada Triwulan Ketiga 2022 mencapai 5,72% (YoY). Selain itu, inflasi mulai menunjukkan penurunan ke level 5,71% (YoY) di bulan Oktober, dan relatif moderat dibandingkan negara-negara lain," terang Ibrahim.
Selain itu, tambahnya, Bank Indonesia juga akan terus melakukan bauran strategi ekonomi guna untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah serta terus melakukan intervensi besar di pasar valuta asing, obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), walaupun berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa.
Di samping itu, untuk perdagangan pekan depan, Senin (5/12) mata uang Rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.400 - Rp15.470.
(Feby Novalius)