Selain itu, Luhut meminta produk-produk yang berkaitan dengan keperluan TNI untuk masuk ke dalam E-Katalog.
Hal itu untuk mengefiensikan dan mendukung produk dalam negeri.
"Digitalisasi, ini merupakan langkah yang dapat mendorong efiseiensi dari semua lini. Jadi pajak kita itu naik semua bukan datang tiba-tiba dari batu, hal itu karena kinerja umkm domestik, government procurement itu 1.200 triliun," katanya.
Ketiga yakni Dana Desa, Luhut mengatakan dengan diberikannya dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelanggraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Dana desa dalam 7 tahun terakhir ini hampir Rp500 triliun. Di mana 740 ribu desa itu semua dapat uang rata-rata berkisar 1 miliar rupiah dan itu membuat perputaran ekonomi di daerah," katanya.
Kemudian yang terakhir adalah, harga berbagai komoditas.
Luhut mengatakan bahwa beberapa komoditas di Indonesia juga menjadi kunci ketahanan perekonomian Indonesia.
Namun, dikarenakan harga komoditas itu bersifat fluktuatif maka harga komoditas tidak menjadi komponen utama dalam pertahanan ekonomi Indonesia.
"Komoditas bahan baku itu sudah nomor empat dan tidak jadi nomor satu lagi karena harga komoditas itu fluktuatif," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)