Dari situ, dia baru mendirikan Lotte dengan bisnis awal menjual permen karet pada 1948.
Berawal dari bisnis permen karetnya lah, Lotte bisa terus berkembang menjadi perusahaan multinasional yang besar.
Lotte pun terus berkembang, hingga pada 1963 sudah memiliki 3.000 pegawai.
Di mana perkembangan tersebut mendorong Shin Kyuk Ho untuk merambah ke ranah bisnis lainnya seperti cokelat, konveksi, hingga properti
Setelah sukses besarm Shin Kyuk Ho memutuskan kembali ke negara asalnya yakni Korea Selatann pada 1966 dan bergabung dengan aliansi pebisnis Korea lainnya untuk menjalin kerja sama dalam rangka membangkitkan kembali ekonomi negaranya pasca perang.
Kesuksesan Lotte itu, akhirnya berhasil membuat dia dan keluarga dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 136 di dunia vesi majalah Forbes 2006.
Lalu tiga tahun setelahnya, dia naik peringkat menjadi orang terkaya di dunia nomor 38.
Bahkan, Lotte pun dinobatkan sebagai perusahaan terbesar ke-5 di Korea Selatan.
Kini Lotte Group membawahi kurang lebih 95 anak usaha yang mencakup berbagai bidang, mulaii dari toko ritel, taman hiburan, properti, konveksi dan makanan
Namun, Shin Kyuk Ho telah tutup usia pada 19 Januari 2020 di umur ke 98 tahun.
Untuk kekayaan yang dia miliki ingga akhir hayatnya, sebesar 270,5 miliar won pada 2016 atau setara Rp3,45 triliun.
Meski begitu, seluruh lini bisnis Lotte pun masih beroperasi dengan baik dan masih diminati pasar hingga saat ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)