JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sering meminta bantuan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mengkomunikasikan soal belanja APBN ke masyarakat. Pasalnya banyak masyarakat tidak merasakan dampak APBN karena wujudnya tidak nyata seperti infrastruktur.
"Makanya saya sering minta Pak Bas, 'Pak Bas tolong bantuin kita berkomunikasi', karena kalau menjelaskan ke masyarakat untuk belanja yang tidak terlihat barangnya tapi penting, katakanlah belanja untuk gaji guru, menaikkan untuk penelitian, subsidi dan bansos, itu masyarakat merasa tidak melihat hasilnya, padahal itu penting. Makanya dilengkapi dengan komunikasi mengenai belanja negara yang mudah ditangkap oleh indra masyarakat," ujar Sri dalam acara Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR Tahap II secara virtual di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Baca Juga:Â Alasan Mengapa Setiap Negara Harus Memiliki APBN
Menurutnya, esensi pembangunan adalah menciptakan dampak kesejahteraan rakyat. Untuk pembangunan ini, sebagian dilakukan oleh uang negara, serta sebagian oleh masyarakat dan pihak swasta.
"Kalau yang digunakan adalah uang negara, maka dia harus dipertanggungjawabkan juga kepada publik melalui mekanisme APBN," kata dia.
Baca Juga:Â Sri Mulyani Ungkap Bahaya jika APBN Sakit
Oleh karena itu, setiap tahun pihaknya pasti menyampaikan seberapa banyak anggaran akan dibelanjakan pada tahun anggaran tertentu.
"Seperti pada tahun ini 2022 dan tahun depan 2023, kita akan membelanjakan lebih dari Rp3.000 triliun," ungkap Sri.
Anggaran tersebut sebagian untuk belanja bantuan sosial, membantu masyarakat yang belum mampu dan rentan.
"Ataupun yang terkena bencana saat ini, yang pasti Pak Bas sedang dalam posisi siap dan sigap untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah yang menghadapi bencana," tambahnya.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News