Share

Beras Impor 'Banjiri' RI Lewat 14 Pelabuhan

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Jum'at 16 Desember 2022 11:45 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 16 320 2728325 beras-impor-banjiri-ri-lewat-14-pelabuhan-HLSeYShpV7.jpg beras impor banjiri RI (Foto: Okezone)

JAKARTA – Beras impor akan membanjiri Indonesia melalui 14 pelabuhan. Hal ini untuk mencegah adanya penumpukan beras di pelabuhan.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas telah menerima 4.900 ton impor beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia mengatakan, impor beras selanjutnya akan terus didatangkan ke 14 titik pelabuhan besar yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Buwas, pengiriman ke 14 titik pelabuhan itu akan jauh lebih efektif mendistribusikan beras untuk cepat sampai ke wilayah-wilayah Indonesia. Dibandingkan mendatangkan impor beras hanya di beberapa pelabuhan saja, yang di mana itu bisa mengakibatkan penumpukan stok.

"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton impor beras itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya. Sebagian ada yang di Medan akhirnya terjadi penumpukan terus kita dua kali kerja kan, nah abis itu kita bagikan ke wilayah wilayah," kata Buwas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

"Untuk kali ini kita langsung. Jadi untuk kebutuhan DKI Jakarta berapa banyak itu kita taruh di Tanjung Priok nanti yang di Jawa timur, Jawa tengah itu di Tanjung Barat," sambungnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian lanjut Buwas, untuk kebutuhan masyarakat Banten, impor beras akan didatangkan langsung ke Pelabuhan Banten. Begitu juga wilayah Aceh, Medan, serta Indonesia Timur lainnya akan langsung diberangkatkan dari negara importir ke tempat tujuan.

"Jadi tidak lagi ditumpuk dalam satu tempat. Jadi langsung. Jadi ini juga praktis lebih murah dan ini merupakan suatu kecepatan kita untuk menyiapkan CBP karena ini kan masalah CBPnya kan," tuturnya.

Tekait jenis beras, Buwas menambahkan, perum Bulog menyesuaikan dengan tiap-tiap wilayah di Indonesia. Seperti misalnya di daerah Kalimantan dan Padang, mayoritas masyarakat daerah tersebut mengonsumsi beras pera. Sementara di wilayah Jawa masyarakatnya mengonsumsi beras pulen.

"Tetap kita sesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakatnya di tiap provinsi," tukasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini