JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal membawa dua perusahaan BUMN listing di pasar modal yakni Pertamina Geothermal Energi (PGE) dan Palm Co pada awal tahun 2023.
"Aksi korporasi pertama Pertamina Geothermal [PGE], harus didorong karena potensi geothermal kita 24 giga watt, baru tergarap 2,4 giga watt, baik dari swasta maupun BUMN. Ini kita harus pastikan ini berjalan dengan harga listrik yang kompetitif,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dikutip Harian Neraca, Selasa (3/1/2022).
Dia pun menjelaskan kalau ini berkaitan dengan komitmen Indonesia untuk bebas karbon pada 2060.
BACA JUGA:Pilih Fokus Merger BUMN di 2023, Erick Thohir: Kalau Industrinya Mirip Ngapain Punya 2 Gitu
Sehingga dengan adanya ekosistem geothermal, Kementerian BUMN ingin memastikan agar masyarakat dan korporasi sebagai konsumen lebih siap di masa depan mengingat harga listrik hijau akan lebih mahal.
“Kita komitmen 2060 zero emission, tapi sesuai dengan maunya kita. Percayalah, jangan underestimate Indonesia, kita pasti jaga lingkungan kita, jaga bumi kita, kita ini paru-paru dunia juga, tapi geothermalnya kita dorong juga,” bebernya.
Selain PGE, Kementerian BUMN juga menyiapkan aksi korporasi untuk Palm Co. untuk mengamankan persediaan minyak kelapa sawit dalam negeri dengan target memiliki pangsa pasokan minyak kelapa sawit hingga 10-15%.