Share

Warning IMF! Sepertiga Ekonomi Dunia Alami Resesi Tahun Ini

Fayha Afanin Ramadhanti, Okezone · Selasa 03 Januari 2023 07:59 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 03 320 2739054 warning-imf-sepertiga-ekonomi-dunia-alami-resesi-tahun-ini-w0Jsonnrnb.jpg IMF Prediksi Sepertiga Ekonomi Dunia Alami Resesi di 2023. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memberi peringatan bahwa sepertiga ekonomi global akan mengalami resesi di tahun ini. 2023 akan menjadi tahun lebih sulit dibanding sebelumnya karena perekonomian AS, Uni Eropa dan China melambat.

Selain itu, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva mengatakan perang di Ukraina, kenaikan harga-harga, suku bunga yang naik dan penyebaran Covid di China ikut menambah beban ekonomi global.

“Kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi,” kata Georgieva, dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (3/1/2022).

“Bahkan di negara yang tidak mengalami resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang,” sambung dia.

Baca Juga: Mau Ekonomi RI Tetap Cerah di 2023? Simak 4 Jurus dari Ekonom

IMF pun memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global 2023 akibat perang di Ukraina dan naiknya suku bunga karena bank sentral di seluruh dunia berupaya mengendalikan kenaikan harga.

Lalu, China yang membatalkan kebijakan nol Covid dan mulai membuka kembali ekonominya meski infeksi virus corona menyebar cepat di negara itu.

Georgieva memperingatkan China, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, akan menghadapi awal tahun yang sulit.

Baca Juga: Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia di Tengah Ancaman Resesi 2023

“Untuk beberapa bulan ke depan, akan sulit bagi China, dan dampaknya terhadap pertumbuhan China akan negatif, begitu juga dampaknya terhadap kawasan dan pertumbuhan global,” kata dia.

Namun komentar Georgieva memicu kekhawatiran orang-orang di seluruh dunia, tidak terkecuali Asia yang mengalami masa sulit pada 2022.

Follow Berita Okezone di Google News

Inflasi terus meningkat di seluruh kawasan, sebagian besar dipicu oleh perang di Ukraina, sementara suku bunga yang lebih tinggi juga memukul rumah tangga dan bisnis.

Angka yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan ekonomi China melemah pada akhir 2022.

Indeks pembelian resmi (PMI) Desember menunjukkan bahwa aktivitas pabrik-pabrik China menyusut selama tiga bulan berturut-turut, dan merupakan penyusutan tercepat dalam hampir tiga tahun terakhir karena Covid menyebar di pabrik-pabrik tersebut.

Pada bulan yang sama, harga rumah di 100 kota turun selama enam bulan berturut-turut, menurut survei salah satu firma riset properti independen terbesar di negara itu, China Index Academy.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini