"Minyak mentah sempat mengalami kerugian mingguan terbesar dalam sebulan karena kekhawatiran resesi, tetapi pembukaan kembali China dapat menahan penurunan dalam waktu dekat," kata analis CMC Markets Tina Teng dalam sebuah catatan, dilansir Reuters pagi ini.
Katalis lain yang dapat membebani pasar minyak masih berasal dari risiko resesi global, salah satunya timbul dari kebijakan agresif Federal Reserve Amerika Serikat.
Perusahaan energi Bakes Hughes Co pada pekan lalu memangkas jumlah rig minyak bumi dan gas alam sebanyak 7 unit. Ini merupakan penurunnan mingguan terbesar sejak September 2021.
(Zuhirna Wulan Dilla)