JAKARTA - Proyek Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Baru terus dikerjakan. Nantinya bendungan ini akan mampu mengairi 2 juta air untuk penduduk IKN hingga 2035.
Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, ketersediaan air adalah faktor yang paling penting dalam membangun suatu daerah. Bendungan Sepaku Semoi merupakan infrastruktur dasar yang harus dibangun paling awal dalam pembangunan IKN Nusantara.
Danis memproyeksikan Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2.000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan.
Baca Juga: Jalan Akses ke Kawasan Inti Ibu Kota Nusantara Rampung 5,7 Km
Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3.000 liter/detik.
“Sehingga akan tersedia suplai air baku sebanyak 5.000 liter/detik untuk proyeksi sekitar 2 juta penduduk IKN hingga 2035,” kata Danis pada pernyataan tertulisnya, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: Progres Konstruksi Embung Mentawir di IKN Sudah 96%
Setelah 2035, lanjut Danis, akan dibangun juga Bendungan Batu Lepek di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kapasitas 4.300 liter/detik untuk menambah suplai air baku hingga 2045. "Jadi ditargetkan 2035-2045 akan tersedia air 9.300 liter/detik untuk memenuhi jumlah populasi yang akan ada di daerah ibu kota sampai 2045," sambungnya.
Adapun targetnya, bendungan tersebut bakal rampung pada bulan Juni mendatang. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 82,5%. Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dikerjakan dengan skema kontrak tahun hingga tahun 2023 dengan biaya senilai Rp556 miliar oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO).