Share

2 Penyebab Utang AS Meroket dan Berpotensi Kesulitan Bayar

Khairunnisa, Okezone · Senin 30 Januari 2023 10:24 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 30 320 2755443 2-penyebab-utang-as-meroket-dan-berpotensi-kesulitan-bayar-yJIeJ7v6bC.jpg DPR AS Segera Bertemu Presiden Joe Biden Bahas Utang. (Foto: Okezone.com/Reuters)

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) berpotensi gagal bayar utang. Di mana utang Negeri Paman Sam mencapai 120% dari pendapatan ekonomi nasional.

DPR AS mencatat penambahan utang secara signifikan terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ada dua penyebab utang AS kian membengkak.

Pertama, pemotongan pajak nasional yang disetujui Partai Republik di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Kedua pemberian bantuan selama pandemi virus corona yang belum didanai di bawah kepresidenan Trump dan Biden.

Baca Juga: DPR Minta Pertimbangkan Masa Pengabdian Honorer dalam Rekrutmen PPPK

“Kita belum pernah berutang seperti ini sejak Perang Dunia II. Untuk itu kita tidak bisa terus seperti ini. Dan saya rasa tidak ada seorang pun di Amerika yang tidak setuju bahwa ada pemborosan belanja pemerintah yang bisa kita hilangkan," ujar Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (30/1/2023).

Dirinya pun segera bertemu Pemerintah Presiden Joe Biden untuk membahas tingginya utang AS. Dirinya tak mau masalah utang menjadi masalah ke depannya.

“Jadi, saya ingin duduk bersama, menyusun kesepakatan yang bisa membawa kita maju ke arah keseimbangan, di mana pada saat yang sama tidak membahayakan utang kita,” ujarnya.

Baca Juga: Lolos Seleksi PPPK Nakes, Berikut Tahapan Selanjutnya

“Kita tidak seharusnya mencetak lebih banyak uang, kita harus menyeimbangkan anggaran. Itu sebabnya saya ingin memeriksa setiap departemen. Di mana kita bisa lebih efisien, lebih efektif dan lebih akuntabel?” tambahnya.

Seperti Biden, McCarthy mengesampingkan gagasan untuk memangkas dua program pemerintah yang paling populer, yaitu program pensiun dan asuransi kesehatan bagi penduduk lansia, yang masing-masing dikenal dengan nama Social Security dan Medicare.

Dirinya juga aka memeriksa setiap dolar yang dibelanjakan, tidak peduli untuk apapun.

"Saya ingin menghapus pemborosan di mana pun itu terjadi," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Meski utang begitu besar, DPR Amerika Serikat (AS) menjamin negaranya tidak akan gagal membayar utang nasionalnya. Di mana pengeluaran AS semakin mendekati batas USD31,4 triliun atau sekitar Rp470.145 triliun pada Juni 2023.

Dirinya segera mengingatkan pemerintah tidak boleh terus membelanjakan anggaran tahunan dalam jumlah yang lebih besar daripada pajak yang dikumpulkan.

McCarthy juga segera bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada Rabu (1/2/2023). Pertemuan itu akan menjadi diskusi pertama untuk membahas masalah plafon utang AS yang dapat berlangsung secara berlarut-larut selama beberapa bulan ke depan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini