Share

IPO, Lini Imaji (FUTR) Bidik Dana Segar Rp153 Miliar

Khairunnisa, Okezone · Selasa 31 Januari 2023 17:08 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 31 278 2756523 ipo-lini-imaji-futr-bidik-dana-segar-rp153-miliar-gHpR1Qc1wp.jpg IPO, Lini Imaji Bidik Dana Segar (Foto: Okezone)

JAKARTA - PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FUTR) menargetkan dana Rp153 miliar melalui penawaran umum perdana atau IPO. IPO sebagai upaya memperluas pasar di kawasan Asia Pasifik.

FUTR akan menawarkan 20% dari total saham yang akan dicatatkan atau sebanyak 1,27 miliar lembar saham dengan kisaran harga Rp100-Rp120 per saham.

Secara bersamaan, FUTR juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,02 miliar waran, yang mana setiap pemegang lima saham yang ditawarkan berhak memperoleh empat Waran Seri I.

Presiden Direktur FUTR Jeremy Quek optimistis mengembangkan ekonomi digital di Asia Tenggara.

“Upaya berkelanjutan terus kami lakukan untuk tetap terdepan dan mengintegrasikan teknologi terkini seperti AI, Decentralized Economies, Web 3, dan Metaverse, yang akan membantu klien kami mempertahankan serta mengembangkan bisnis mereka,” ujar Jeremy dalam keterangan yang diterima seperti dilansir Antara, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

 BACA JUGA:Profil 4 Anak Usaha BUMN yang IPO di 2023

Jeremy menambahkan, perseroan akan memperluas basis klien di kawasan Asia Pasifik dengan akan berekspansi ke Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong dalam 24 bulan ke depan, yang mana saat ini telah memiliki klien di Singapura dan Malaysia.

Selama ini, FUTR telah menyediakan analisis data, memanfaatkan teknologi untuk periklanan digital, serta meningkatkan aset digital melalui pengembangan aplikasi perangkat lunak dengan lebih dari 200 juta user engagement dari lebih dari 25 juta basis pengguna.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Melalui jaringan pusat pelatihan, ke depan perusahaan berinisiatif membangun gudang kreatif untuk mendukung masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Sekadar informasi, FUTR membukukan laba bersih Rp 8,6 miliar per Agustus 2022, yang mana perusahaan fokus mengembangkan penggunaan Mixed Reality, AI, Web 3.0, Metaverse, dan Decentralized Economies.

Bloomberg memperkirakan nilai ekonomi digital di Asia Tenggara akan mencapai USD1 triliun dan Indonesia akan mencapai Rp4.608 triliun dalam tujuh tahun ke depan pada 2030.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini