Sri optimis bahwa ekonomi triwulan I-2023 akan lebih kuat dari triwulan I-2022 karena di awal 2022, varian Omicron muncul.
Momentumnya di tahun ini menguat mengingat adanya momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Yang berarti tahun ini diharapkan akan tetap full selebrasinya dan menimbulkan momentum pemulihan ekonomi yang bertahan bagus," ungkap Sri.
Momentum ini diperkuat juga dengan konsumsi yang meningkat, inflasi yang masih terjaga, mengindikasikan tekanan pressure harga menurun dan sinyal positif investasi, dan credit growth diatas 11%.
Ini memberikan berbagai indikasi bahwa sumber pertumbuhan ekonomi domestik masih sangat kuat.
"Ekspor paling mengalami sedikit koreksi, tapi dengan pemulihan ekonomi memberikan harapan kepada kita termasuk dengan China yang membuka ekonominya, dampaknya akan sangat signifikan terhadap dunia. berbagai faktor ini mempengaruhi proyeksi 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan di 5% atau kisaran 5,3% meski downside risk tetap kita kenali atau lihat," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)