"Labhang Mesem (pintu masuk utama), Mandiyoso (penghubung bangunan utama dan Pendopo Ageng), hingga kamar tidur raja pun masih begitu otentik. Konon arsitektur bangunan dan perabotannya masih asli dari abad ke-18, lho…. Keren," ungkap Sri.
Dia juga merasa senang bisa melihat kepingan sejarah bangsa bisa terawat dengan begitu baik seperti ini.
"Mari terus kita jaga peninggalan para leluhur kita. Ini amanah untuk diteruskan kepada generasi penerus berikutnya. Jasmerah! (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah)," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)