Perusahaan otobus asal Aceh ini kini telah diturunkan ke generasi ketiga. Dimana sejak didirikan oleh Toke Hasan, kemudian dilanjutkan oleh sang anak Abdul Hamid Hasan dan kini tengah dikelola oleh sang cucu Jumadi Hamid.
Pada kurun waktu 1986 hingga 2000 merupakan masa kejayaan perusahaan buas asal Tanah Rencong, Aceh ini. Namun adanya persaingan bisnis yang semakin keras, ditambah dengan adanya maskapai penerbangan dengan biaya rendah (Low Cost Carrier) membuat PMTOH menutup sejumlah trayek dan mengefisienkan bisnisnya.
Nama PMTOH kerap menjadi plesetan oleh segelintir orang dengan mengartikannya sebagai “Pak Minta Tolong Ongkos Habis”. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan baik yang diterapkan oleh PMTOH. Bus PMTOH kerap kali membantu perantau asal Aceh yang terlantar di Jawa karena tidak memiliki ongkos untuk pulang ke kampung halaman. Bukan hanya memberi tumpangan, namun PMTOH juga kerap mengajak para penumpang itu untuk turut menyantap hidangan bersama seluruh kru dari PMTOH. Menurut Jumadi Hamid selaku pemilik saat ini, hal seperti itulah yang membuat PMTOH terus sukses.
Itulah sosok pemilik PMTOH.
(Rani Hardjanti)