3. Pindah Lokasi
Adapun rencana relokasi ini sudah dilampirkan dengan kesepakatan para pekerja di 14 pabrik ini.
"Sebagian besar yang mau pindah itu di Purwakarta, tapi memang saya belum klarifikasi kembali. Ini baru mereka yang menyampaikan rencana relokasi pabriknya ke Cirebon atau ke Jawa Tengah," ucapnya.
4. Pengusaha Buka Suara
Menyikapi kejadian ini, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia menyebut belum mendapat laporan resmi dari pihak pengusaha garmen Jabodetabek.
Dia mengatakan pabrik-pabrik yang menjual asetnya di wilayah Jabodetabek tersebut merupakan perusahaan swasta yang tidak terdaftar di API.
"Kami dari API belum mendapat informasi dari para anggota API adanya penjualan pabrik garmen di Jabodetabek. Tapi kalau pengurangan kapasitas memang kita sudah mendengar dari tahun lalu. Memang banyak laporan ke kita tapi persisnya ada yang naik ada yang turun ada juga yang rekrut lagi karena sesaat," ujar Anne saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
5. Nasib Karyawan
Dia juga menambahkan soal ada beberapa pabrik garmen secara nasional sudah tutup dan dijual di situs jual beli properti, bukan berarti pengusaha tersebut menjual secara mendadak, melainkan perlahan. Seperti dimulai dari pengurangan karyawan baru setelah itu menjualnya.
"Tapi kalau nasional ada yang tutup saya nggak yakin langsung mereka jual, ada yang tutup atau mengurangi karyawan itu mungkin karena softening global. Tapi kalau langsung jual itu menurut saya drastis banget," pungkasnya.
(Feby Novalius)