Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Realisasi Anggaran Prioritas Nasional Tembus Rp439,1 Triliun di 2022

Hana Wahyuti , Jurnalis-Rabu, 15 Februari 2023 |14:06 WIB
Realisasi Anggaran Prioritas Nasional Tembus Rp439,1 Triliun di 2022
Anggaran Prioritas Nasional (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran prioritas nasional pada 2022 mencapai Rp439,1 triliun atau 93,47% dari alokasi anggaran Rp469,8 triliun untuk tujuh program prioritas nasional.

"Sebagian besar prioritas nasional menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan rata-rata capaian output dan serapan lebih dari 90%," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Dia memerinci untuk program ketahanan ekonomi realisasi anggarannya yaitu Rp17,4 triliun atau 94,1% dari alokasi Rp18,5 triliun dengan jumlah output 1.166 atau 96,3%.

Kemudian untuk program pengembangan wilayah, realisasi anggaran tercatat Rp2,8 triliun atau 87% dari alokasi Rp3,2 triliun, dengan jumlah output 216 atau 96,4%.

Untuk program yang mendapatkan alokasi anggaran terbesar, yakni peningkatan sumber daya manusia, realisasi anggarannya mencapai Rp270,2 triliun atau 96,5% dari alokasi Rp280 triliun, dengan jumlah output 1.546 atau 95,9%.

Isa melanjutkan realisasi program revolusi mental dan kebudayaan senilai Rp5 triliun atau setara dengan 97,8% dari pagu Rp5,1 triliun, dengan capaian output 99,2% atau 268.

Program penguatan infrastruktur yang mendapat pagu anggaran Rp100 triliun telah terealisasi sebesar Rp88,3 triliun atau 88,3%, dengan 482 output atau 90,5%.

Realisasi anggaran program lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim mencapai Rp6,3 triliun atau 88,5% dari alokasi Rp7,1 triliun, dengan jumlah output 218 atau 96,3%.

Terakhir untuk Program Polhukhankam dan transformasi pelayanan, serapan anggarannya mencapai 87,8% atau Rp49,1 triliun dari pagu Rp55,9 triliun, dengan capaian output 99,1% atau 422.

Dia menjelaskan masih terdapat 253 rincian output yang capaiannya kurang memuaskan (di bawah 80%), antara lain karena masalah pemindahan proyek dan kurangnya sosialisasi.

"Selain itu juga terdapat 576 rincian output yang serapannya kurang maksimal (di bawah 80%)," tambahnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement